Sabtu, 11 Juli 2015

Untukmu, Calon Imamku



Assalamu’alaikum...

Apa kabar cahayaku? Pelindungku? Penguat ragaku? Penuntun hidupku? Calon Imamku?
Semoga dirimu selalu memperbaiki diri tuk menjemput bidadari hatimu, seperti aku yang selalu memperbaiki diri hanya untuk bertemu denganmu...
Kamu,,, ya kamu,,, yang dipertemukan oleh Allah tanpa sengaja, ingatkah kamu pertemuan kita yang pertama? Saat aku berjalan melewati dirimu dan di satu titik mata kita memandang tanpa berkedip hingga akhirnya menyimpulkan sebuah guratan senyum yang sangat indah.

Entah kenapa sejak pertemuan pertama itu, aku selalu terbayang wajahmu. Dari sudut hati terdalam, Allah seperti memberikan petunjuk-Nya bahwa kau lah sosok laki-laki yang kan menemani sisa hidupku, menjadikanmu Imam dalam rumah tangga, menjadi ayah dari anak-anakku kelak. Meskipun tak mengenalmu, tak tau siapa namamu, dimana rumahmu, darimana asalmu, rasanya aku cukup dekat denganmu. Kamu tahu kenapa? Itu karena senyum ikhlas tulusmu yang kau berikan padaku sejak pertama kita bertemu.

Seiring berjalannya waktu, tak pernah kita mengerti skenario indah-Nya, melalui berbagai event yang kita ikuti Allah sering sekali mempertemukan kita. Mulai saat itulah kita bisa saling mengenal satu sama lain. Sosok laki-laki baik, bertanggungjawab, sholeh, ramah, dan penyayang, suatu kesimpulan yang kutujukan untukmu. Dalam do’a sholatku pernah terucap dari bibirku semoga engkaulah laki-laki idaman yang kelak Allah berikan untukku.

Allah sungguh Maha Baik, di saat ku lelah dengan hati yang selalu datang dan pergi, kamu datang kepadaku membawa berita bahagia, “Nin, Saya mau menjadikan kamu Istriku, Bidadariku, Penyejuk Mataku, maukah kamu menerimaku menjadi Imammu”? Tak mampu lagi ku berkata-kata, airmata ini menetes tanpa diminta, ungkapan bahagia dan syukurku kepada-Mu Ya Rabb. Kamu yang pernah kudo’akan dalam sholatku, membayangkan menjadi istrimu tlah Allah perkenankan rasa ini berlabuh padamu. Allah yang menggerakkan hatimu memilihku.

Duhai Calon Imamku, jika kelak kita sudah menyatu, bimbing aku dengan ikhlasmu, tuntun aku dengan ridhomu, jadikan aku penyejuk hatimu. Jika suatu saat kau menemukan kekurangan di dalam diriku, lengkapi kekuranganku dengan kelebihanmu, sadarkan aku dengan sabarmu. Semoga senyum yang pernah terukir ketika pertama bertemu akan selalu terukir indah kini dan selamanya. Karena Allah menuntunmu untuk memilihku, dan aku menerimamu karena Allah yang menggerakkan hatiku.

Wassalamu’alaikum...
Dari seseorang yang mencintaimu dan berdo’a untukmu


Nina ^_^