Assalamu’alaikum...
Apa kabar cahayaku? Pelindungku?
Penguat ragaku? Penuntun hidupku? Calon Imamku?
Semoga dirimu selalu memperbaiki
diri tuk menjemput bidadari hatimu, seperti aku yang selalu memperbaiki diri
hanya untuk bertemu denganmu...
Kamu,,, ya kamu,,, yang dipertemukan
oleh Allah tanpa sengaja, ingatkah kamu pertemuan kita yang pertama? Saat aku
berjalan melewati dirimu dan di satu titik mata kita memandang tanpa berkedip
hingga akhirnya menyimpulkan sebuah guratan senyum yang sangat indah.
Entah kenapa sejak pertemuan
pertama itu, aku selalu terbayang wajahmu. Dari sudut hati terdalam, Allah
seperti memberikan petunjuk-Nya bahwa kau lah sosok laki-laki yang kan menemani
sisa hidupku, menjadikanmu Imam dalam rumah tangga, menjadi ayah dari
anak-anakku kelak. Meskipun tak mengenalmu, tak tau siapa namamu, dimana
rumahmu, darimana asalmu, rasanya aku cukup dekat denganmu. Kamu tahu kenapa? Itu
karena senyum ikhlas tulusmu yang kau berikan padaku sejak pertama kita bertemu.
Seiring berjalannya waktu, tak
pernah kita mengerti skenario indah-Nya, melalui berbagai event yang kita ikuti
Allah sering sekali mempertemukan kita. Mulai saat itulah kita bisa saling
mengenal satu sama lain. Sosok laki-laki baik, bertanggungjawab, sholeh, ramah,
dan penyayang, suatu kesimpulan yang kutujukan untukmu. Dalam do’a sholatku pernah
terucap dari bibirku semoga engkaulah laki-laki idaman yang kelak Allah berikan
untukku.
Allah sungguh Maha Baik, di saat
ku lelah dengan hati yang selalu datang dan pergi, kamu datang kepadaku membawa
berita bahagia, “Nin, Saya mau menjadikan
kamu Istriku, Bidadariku, Penyejuk Mataku, maukah kamu menerimaku menjadi Imammu”?
Tak mampu lagi ku berkata-kata, airmata ini menetes tanpa diminta, ungkapan
bahagia dan syukurku kepada-Mu Ya Rabb. Kamu yang pernah kudo’akan dalam
sholatku, membayangkan menjadi istrimu tlah Allah perkenankan rasa ini berlabuh
padamu. Allah yang menggerakkan hatimu memilihku.
Duhai Calon Imamku, jika kelak
kita sudah menyatu, bimbing aku dengan ikhlasmu, tuntun aku dengan ridhomu, jadikan
aku penyejuk hatimu. Jika suatu saat kau menemukan kekurangan di dalam diriku, lengkapi
kekuranganku dengan kelebihanmu, sadarkan aku dengan sabarmu. Semoga senyum
yang pernah terukir ketika pertama bertemu akan selalu terukir indah kini dan
selamanya. Karena Allah menuntunmu untuk memilihku, dan aku menerimamu karena
Allah yang menggerakkan hatiku.
Wassalamu’alaikum...
Dari
seseorang yang mencintaimu dan berdo’a untukmu
Nina ^_^